10 Januari 2018
Membaca judul persentasi kelompok 6 inisangatlah antusias. Aplikatif banged sepertinya, Dan saya suka yang berbau praktek langsung 😉. Ini beberapa slidenya
1. Meng-ASI-hi bersama antara Ayah dan Bunda.
Ayah suporter utama Bunda dalam menyusui.
ALLAH SWT berfirman:
"Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 233)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
2. Kenalkan siapa dirinya sejak Lahir
Berbicara saat lahir, sampaikan laki-laki itu sama dengan Ayah, perempuan sama dengan bunda. Jika sudah mulai mengenali tubuhnya, bisa memakai puzzle atau poster
3. Dekatkan dengan rasa malu.
Orang tua punya kewajiban sesuai
Allah SWT berfirman:
"Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu. Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 25)
Kebaikannya dengan menutup aurat; Kenalkan Aurat, utamanya
Laki-laki pada pusar hingga lutut
Perempuan keseluruhan, hanya wajah dan telapak tangan yang boleh terlihat
4. Pakaian yang sesuai jenis kelamin
5. Bercerita dengan membacakan buku
6. Aku bisa berkata TIDAK jika ada sentuhan yang TIDAK AMAN
7. Bermain bersama Ayah dan Bunda full team. Sesuai tingkat usia dan kebutuhan stimulasinya.
Nah...Diskusi paling seru mbahas tentang kemaluan, bagaimana Kita membahasakan kepada anak tentang organ tubuhku Kita yaitu penis Dan vagina sehingga menyebutnya bukanlah Hal tabu, seperti Kita menyebut anggota tubuh lain seperti Mata. Diawali dengan pertanyaan dari seorang bunda yang anaknya usia 3 tahun panik karena penisnya berdiri. Nah sebagai ibu Kita haruslah tetap tenang. Jika Ada ayah maka alangkah baiknya ayah yang menenangkan anak. Jika tidak ada, maka ibu harus maju, menenangkan anak, menjelaskan mengapa demikian dengan bahasa yang Mudah dimengerti anak. Kenapa penisku berdiri?
Umumnya penis berdiri pada pagi hari. Tanyakan padanya, kapan biasanya penisnya berdiri. Jika dia menjawab di pagi hari, Anda pun bisa mengatakan bahwa sama seperti anak bangun tidur di pagi hari, penis juga bisa “bangun”. Beritahu juga bahwa selain di pagi hari, penis juga akan berdiri saat akan buang air kecil. Bilang pada balita Anda, tidak perlu merasa khawatir, karena penisnya akan kembali normal.
Pendidikan fitrah Seksual sejak dini memang sangatlah penting karena ini efeknya nanti terlihat ketika anak sudah aqil baligh. Bagaimana anak nanti menghadapi berbagai tantangan yang sangat dahsyat dari lingkungan seperti pacaran, video porno, pelecehan Seksual, LGBT, dll. Astaghfirullah....Selalu ingatkan anak kembali tentang pendidikan seksual.
Mana yang harus dia jaga, mana yang dosa, bagian mana yang tidak boleh dia lakukan sekarang.
Semoga Alloh selalu menjaga keluarga Dan keturunan Kita dari hal-hal yang tercela. Aamiin....
belajar menjadi pribadi yang mumpuni
belajar menjadi anak yang berbakti
belajar menjadi istri yang menyenangkan suami
belajar menjadi ibu yang menumbuhkan anak shalih
belajar menjadi manusia yang selalu bermanfaat bagi orang lain
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar